Sabtu, 26 Desember 2009

Shaum Tasu’a Asyura (9-10 Muharam)

Dasar shaum Asyura (10 Muharram)

Awal di syari’atkannya shaum asyura ketika Rasulullah saw melihat orang-orang Yahudi yang berpuasa pada hari Asyura (tgl 10 Muharam)

Dari Ibnu Abbas ra, ketika Rasulullah SAW tiba di kota Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura (tgl 10 Muharam) maka beliau bertanya: “Hari apakah ini?” mereka menjawab: “ini adalah hari yang baik. Ini adalah hari dimana Allah SWT menyelamatkan bani Israil dari musuhnya, maka Musa AS berpuasa pada hari itu karena bersyukur kepada Allah SWT. Dan kami berpuasa pada hari itu untuk mengagungkannya.” Rasulullah SAW bersabda: “Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah SAW shaum pada hari itu (shaum Asyura) dan memerintahkan kaum muslimin untuk shaum padanya. [HR Bukhori (no 2004) & Muslim (no 1130)]
Keutamaan shaum Asyura:

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Shaum yang paling utama setelah shaum pada bulan Romadlon adalah shaum pada bulan Muharam. Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardlu adalah sholat malam.” [HR Muslim]

Dari Abu Qotadah Al Anshari, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang shaum hari Arofah, sabdanya: “Ia menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang.” Ketika ditanya tentang shaum Asyura beliau bersabda: “menebus dosa tahun yang lalu…” [HR Muslim].

Dalam riwayat yang lain (tentang keutamaan shaum Asyura) Rasulullah SAW bersabda: “Aku mengharap kepada Allah untuk menghapuskan dosa setahun yang sebelumnya” [HR Muslim 1162]

Menambahkan shaum satu hari sebelumnya (tgl 9 Muharam)

Ketika telah disyari’atkannya shaum Asyura Rasulullah SAW memerintahkan umatnyauntuk menyelisihi Yahudi agar terhindar dari Tasyabbuh (menyerupai suatu kaum) dengan shaum sehari sebelumnya (yaitu tanggal 9 Muharam) atau sehari sesudahnya (yaitu tanggal 11 Muharam). Atas dasar itu yang paling utama adalah shaum pada hari tanggal 10 Muharam ditambah satu hari sebelum/sesudahnya. Syaikh Utsaimin rhm berkata: Tambahan shaum di hari ke 9 lebih utama dari heri ke 11. Pernyataan beliau diperkuat hadits berikut:

Sahabat berkata: ”Ya Rasulullah, sesungguhnya Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi & Nasrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda: ”Tahun depan InsyaAllah kita akan shaum (juga) pada hari kesembilan.” [HR Muslim No. 1134, dari Ibnu Abbas]

Shaum tgl 9 Muharam merupakan cita-cita Rasululullah saw

Pada hadits :

Sahabat berkata: ”Ya Rasulullah, sesungguhnya Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi & Nasrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda: ”Tahun depan InsyaAllah kita akan shaum (juga) pada hari kesembilan.”

ditambahkan :

Sebelum sampai tahun depan Rasulullah saw telah wafat [HR Muslim No. 1134, dari Ibnu Abbas]

Hadits ini menyatakan keinginan Rasulullah saw untuk shaum di hari yang ke-9 dari bulan Muharam. Tapi belum sempat Rasulullah saw melaksanakannya, ia telah wafat. Namun hadits ini telah menjelaskan secara tidak langsung, bahwa tgl 9 Muharam telah di syari’atkan pula untuk shaum. Oleh karena itu selanjutnya shaum pada tgl 9-10 Muharam dinamakan shaum Tasu’a Asyura.

Hukum shaum Tasu’a Asyura (9-10 Muharam)

Adalah sunnah bagi setiap muslim untuk melaksanakan shaum Tasu’a Asyura. Sebagaimana hadits yang telah disebutkan diatas. Atas dasar ini marilah kita untuk melaksanakan shaum ini sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah saw.

Hanyalah sedikit diantara umat islam yang tau dan mau mengamalkan sunnah ini. Bahkan sunnah ini telah menjadi asing. Padahal Rasulullah saw telah berpesan untuk senantiasa berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnahnya.

Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata :” Rasulullah saw bersabda : ” Islam bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula. Maka beruntunglah mereka yang terasing. Dalam suatu riwayat ditambahkan ; Rasulullah ditanya, siapakah yang terasing itu ? Beliau menjawab : ”Orang-orang yang tetap berbuat baik di kala moral manusia telah rusak”, dan dalam satu riwayat lain:”Sesungguhnya Rasulullah ditanya tentang Al-Ghuroba, maka Rasul mennjawab: Yaitu orang-orang yang menghidupkan apa-apa yang orang-orang lain matikan sunnahku”. (HR. Muslim)

Berbanggalah bagi mereka yang terasing !
Wallahu a’lam bishoab

by : http://ghofar-ppi69.blog.friendster.com/2009/01/shaum-tasu%E2%80%99a-asyura-9-10-muharam/

Mengkaji Al-Qur'an

Saudara-saudaraku rahimakumullahulakum.

Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman dalam kitabnya yang
mulia : “ Wahai orang-orang beriman, jauhilah oleh kamu berburuksangka, karena buruksangka itu adalah suatu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan atau aib seseorang, dan janganlah kamu bergunjing sesama kamu, apakah kamu menyukai memakan bangkai daging saudaramu yang sudah (mati, atau busuk),
sedangkan kamu membencinya……”

Dalam satu ayat diatas ada tiga hal yang harus kita
hindari: Pertama berburuksangka, kedua mencari-cari aib atau kesalahan orang lain, ketiga bergunjing.

Bagaimana dengan berburuksangka dan bagaimana
menghindarinya?

Pertama, lebih baik sibukkan cacat diri sendiri ketimbang cacat orang lain
Kedua, utamakan berbaik sangka lebih mendominasi pada pikiran kita apabila kita melihat suatu hal yang bisa jadi kita belum mengetahuinya, atau kita tidak menyukainya..
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa untuk menghindari buruksangka, maka berikan obsesi puluhan…oh..mungkin ia begini,..oh..mungkin ia begitu..oh..mungkin…dst..

Seorang ulama, maaf saya lupa namanya, namun ia ulama salaf mengatakan : “Berbaiksangka itu akan menenangkan jiwa dan hati kamu, menghindari sakit hati, walaupun dalam sangka baik itu tidak benar adanya, namun kebaikan tetap pada dirimu, sementara buruksangka itu
akan menghitampekatkan hati kamu, membuat jiwamu risih, sibuk urusan orang lain, sementara dirimu terlupakan, walaupun buruksangka yang kamu lakukan itu benar adanya, namun tetap itu tak akan pernah
menguntungkan dirimu”

Bagaimana dengan mencari-cari kesalahan dan aib orang
lain?

Ingatlah sebuah peringatan “ Intropeksi diri kamu sebelum kamu mengintropeksi orang lain”. Dalam sebuah hadist shahih Rasulullah bersabda : “ Barangsiapa yang menutupi aib seseorang, kelak diakhirat Allah akan menutupi aibnya”.membuka aib seseorang dengan tujuan
menjadikan suatu pelajaran untuk yang lainnya dibolehkan dalam Islam.

Namun untuk menjatuhkannya, menghalangi, menggeserkan, melengserkan, serta tujuan jelek dunia lainnya, apalagi landasannya bukan keikhlasan, tetapi rasa lebih tinggi,lebih berjasa, lebih berjabat, lebih berkuasa, lebih memiliki, lebih tua, lebih berilmu dan
lebih segala-galanya, dilarang dalam Islam.

lihatlah firman Allah tentang celakanya Abu Lahab dan istrinya yang suka merusak dakwah Rasulullah dengan menghalangi beliau berdakwah berbagai cara, hanya dikarenakan tidak suka Islam maju, merasa
disaingi oleh saudara sendiri, dan merasa dialah yang lebih berhak memiliki, berjasa dan berkuasa, dan zaman semacam Abu Lahab dan istrinya ini akan terus ada sampai kapanpun dan oleh siapapun hanya caranya saja yang berbeda..

Namun dengan sengaja membuka-buka aib seseorang, suami/istri sangat-sangat dibenci dalam Islam, kecuali seorang suami/istri meminta fatwa(jalan keluar dalam problema RT), karena pernah terjadi beberapa
orang perempuan mengadu pada Siti Aisyah dan menceritakan kekurangan atau aib suaminya masing-masing, tujuannya adalah bagaimana penyelesaiannya, atau tujuan baik tertentu, bukan
suatu bentuk kekesalan, atau kebencian saja, karena Rasulullah bersabda “ sejelek-jelek manusia adalah mereka yang membeberkan aib pasangannya”(silahkan dibuka shahih Bukhari Muslim kisah dan hadist ini,
sangat panjang lafaznya)..

Bagaimana dengan bergunjing?

Apa itu gunjing? Rasulullah bertanya pada para sahabatnya : “ Tahukah kamu apa itu ghibah? “, sahabat menjawab “ Allah dan RasulNya lebih
mengetahui”.Kemudian ulas Rasulullah lagi “ Engkau menyebutkan tentang saudaramu pada oang lain, atau sesame kamu (dibelakangnya), apa-apa yang tidak ia sukai mendengarnya”. Ditanya lagi : “ Ya Rasulullah, bagaimana apabila yang disebutkan itu benar adanya?”
apabila benar adanya pada dirinya maka kamu telah bergunjing, dan jika tidak benar, kamu telah menuduhnya yang bukan-bukan”

Itulah bahaya dari penyakit ketiga diatas, asal muasalnya bisa dari buruksangka saja, akhirnya dicari-cari kesalahan, kemudian digunjingkan, maka berlipat-lipatlah dosanya, menjadi kelipatan entah
keberapa.

Dalam hal bergunjing ini ada beberapa yang dibolehkan dalam Islam, pertama bertujuan untuk mencheck recheck, kita bertanya dibelakangnya, atau tujuan baik lainnya, serta dibolehkan bergunjing apabila memang orang yang sudah terkenal kejahatannya, atau kejelekannya. (untuk penjelasan lengkap mengenai hal ini bisa dibaca dibuku tafsir-tafsir surah Al Hujuraat)

Demikian semoga bermanfaat buat kita bersama-sama dan mari bulatkan tekad menghindari penyakit-penyakit hati ini, karena sama sekali tidak menguntungkan diri kita sendiri, bahkan sangat-sangat merugikan kita, jangan sampai kita tertanam oleh lobang yang kita gali sendiri, cepatlah menyadari kesalahan dan bertaubat sebelum terlambat, dan untuk dosa sesama manusia harus lah menyelesaikannya dengan manusia itu sendiri dengan meminta maaf kepadanya, ketimbang kelak diakhirat kita
dituntut pertanggungjawaban akan hal ini. Seharusnya masuk surga ngak jadi, terhalang karena banyak hutang pada orang lain. Hutang duit, hutang dosa , hutang kejahatan yang kita lakukan sadar ataupun tidak
sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, terang-terangan dan tersembunyi, dan hutang lainnya.

Naudzubillahimindzalik.

Mohon MAaf LAhir dan BAthin
WAssalamu'alaikum


Sabtu, 05 Desember 2009

Retrukturisasi Kepengurusan

SUSUNAN PENGURUS FORUM PERMADANI

Pelindung : Allah SWT

Presiden : M. Haris Ali

Sekretaris Jendral :
Zainal Arifin

Bendahara :
Riecha Fitri Rahayu

Kord. Bid SDM :
1. Angga Vebriana
2. Yovi Fitriana
3. Yanti Munadiah
4. Yanti Suseno

Kord. Bid Sosial :
1. Muhammad Iqbal
2. Dudi Alfatah
3. Kuntadi Punar Bowo
4. Rini Lisnawati
5. Eka Kurniawati

Kord. Bid Ekonomi :
1. Reni Nuryanti
2. Yari Mulyadi
3. Elin Halimatusadiah
4. Neali Zakiyah
5. Diana Widianti
6. Arsy

Selasa, 24 November 2009

Kafe Permadani

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum wr. wb.
Pak Ustadz yang terhormat.... saya ada pertanyaan mengenai puasa sunah Idul Adha (walaupun sudah lewat)
Berapa hari Puasa Idul Adha yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, soalnya seperti saya lihat ada yang 1 dan ada yang 2 (bila ada dengan dalilnya)
Wasalamu'alaikum Wr.Wb.

Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb.
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d

Yang kami dapati dalilnya adalah puasa sunnah pada tanggal 9 Zulhijjah dan lainnya adalah puasa 8 hari pertama bulan Zulhijjah, yaitu dari tanggal 1 hingga tanggal 8.

Dalil puasa tanggal 9 Zulhijjah atau yang dikenal puasa Arafah itu adalah sabda Rasulullah SAW :
Puasa hari Arafah itu �ahtasibu alallah- bahwa dia itu menggugurkan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya (HR. Muslim)

Sedangkan dalil puasa 8 hari bulan Zulhijjah adalah sebagai berikut :
Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: [1] Puasa hari Asyura, [2] Puasa 1-8 zulhijjah, [3] 3 hari tiap bulan dan [4] dua rakaat sebelum fajar. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah dari hari ini, (yaitu 10 hari bulan Zulhijjah). Mereka bertanya,"Ya Rasulullah SAW, dibandingkan dengan jihad fi sabilillah ?". "Meskipun dibandingkan dengan jihad fi sabililllah". (HR. Jamaah kecuali muslim dan Nasai Lihat Nailul Authar : 3/312).

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.kafemuslimah.com/article_detail.php?id=981

Kamis, 12 November 2009

Kala Subuh Kita Lebih Awal

Jika kita perhatikan sekarang ini, waktu shalat Shubuh kita di beberapa bagian—terutama di bagian Barat Indonesia, jatuh sekitar jam 04.00 pagi. Ini mungkin baru terjadi dalam kurun waktu yang lama sekali. Sebelumnya, selama bertahun-tahun, kita melaksanakan Shalat Shubuh pada jam 05.00 kurang atau paling tidak, pukul 04.30 pagi. Mengapa?

Ibrahim bin Adham mengatakan bahwa jika ingin melihat kebangkitan Islam, maka lihatlah Shalat Shubuh di masjid-masjid. Maksudnya, Islam akan kembali bangkit dan menemukan zaman keemasannya jika jamaah Shalat Shubuh di masjid sama banyaknya dengan jamaah shalat Jumat.
Kita sudah tahu bahwa dalam shalat Jumat, berlepas dari banyak juga yang tidak melakukannya, tetapi masjid-masjid jamie selalu penuh. Orang-orang menghentikan sejenak aktivitasnya. Di waktu shalat-shalat lainnya, masjid kembali ke “habitat”-nya semula: sepi dan hanya paling tidak, di sebagian besar masjid, hanya mempunyai jamaah tiga atau empat shaff. Itupun ketika Maghrib dan Isya saja. Shalat

Shubuh yang paling mengenaskan. Seringkali, muadzin melakukan semuanya sendirian: beradzan, qomat, menjadi imam dan juga jamaahnya, alias tak ada jamaahnya. Paling bagus, shalat Shubuh diikuti oleh satu baris yang terdiri dari orang-orang tua saja.

Dengan bergesernya waktu shalat Shubuh yang lebih awal, bisa ditebak, shalat Shubuh di masjid menjadi makin sepi. Jumlah jamaah yang tadinya sudah sedikit semakin surut saja. Dan jangan terlalu banyak berharap melihat anak-anak muda di barisan jamaah shalat Shubuh. Memang kadang-kadang aja juga, namun yang kadang-kadang itupun jumlahnya tidak lebih dari hitungan jari satu tangan saja.

Sebaliknya anak-anak muda kita sekarang ini, jika kebetulan pas hari libur, mereka sering kali masih bisa kita temui di pinggir jalan sampai larut malam. Mereka berkumpul dan begadang, menghabiskan malam bersama-sama, dan kemudian pergi tidur justru ketika Shubuh akan segera jatuh.

Sebagian besar bencana besar sering kali terjadi pada waktu setelah Shubuh yang tenang. Misalnya saja Tsunami Aceh dan tragedi Situ Gintung belakangan ini.

Semoga, kita menjadi orang-orang yang senantiasa menjalankan shalat Shubuh berjamaah di masjid.

Kamis, 05 November 2009

Menjadi Orang Bahagia

Setiap orang ingin bahagia dalam hidupnya dan selalu mencarinya. Namun, tidak semua orang mengetahui apa yang dapat membuat ia bahagia. Bisa jadi orang yang korupsi menyangka bahwa dengan banyak uang ia akan bahagia. Padahal ia salah. la tidak tahu bagaimana caranya bahagia.

Begitu pun orang yang datang ke pengajian. Ia mencari kebahagian dengan datang ke majelis ta\'lim karena menganggap bahwa dengan ilmu dan dzikir, ia akan bahagia. Jadi, beragam cara yang dilakukan orang untuk bahagia.
Dunia, berikut isinya didesain Allah untuk membahagiakan kita. Kalau dirumuskan, orang yang paling bahagia sama dengan orang yang paling kokoh imannya. Orang yang belum yakin kepada Allah, akan berat hidupnya. Jadi, bahagia berbanding lurus dengan kekuatan iman. Sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah, bahwa orang yang beriman adalah makhluk ajaib. Ia tidak pernah rugi. Jika mendapat kesenangan, bersyukur. Jika mendapat musibah, bersabar.

Demikian pula makin kokoh imannya, akan semakin bagus pula akhlaknya. la tidak akan sembarangan berperilaku, tidak serampangan bertindak. Iman yang kuat akan melahirkan akhlak yang baik, begitu juga prestasi terbaik.

Pupuk iman adalah ilmu. Dan ilmu akan semakin berkah jika diamalkan. Apalagi jika diamalkan dengan ikhlas, itulah rumus menjadi bahagia. Janji Allah kepada orang seperti ini adalah ia akan diberikan jalan keluar, dan dicukupi kebutuhannya dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Satu lagi ciri orang yang bahagia adalah tingkat tawakalnya yang luar biasa kepada Allah. Semakin kuat tawakal akan keyakinan seseorang, tentu Allah semakin mudah menolongnya. Jadi, untuk menjadi orang yang bahagia, kita harus berani introspeksi diri. Sejauh mana kita gigih mencari ilmu. Sejauh mana pula kita mengamalkan setiap ilmu yang kita dapatkan. Dan, sejauh mana tingkat keikhlasan dan tawakal kita kepada Allah.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Pasir dan Batu

Dua orang pengembara sedang melakukan perjalanan. Sepanjang mata memandang hanya ada pasir membentang. Jejak-jejak kaki mereka meliuk-liuk di belakang. Membentuk kurva yang berujung di setiap langkah yang mereka tapaki. Debu-debu pasir yang berterbangan memaksa mereka berjalan merunduk.

Tiba-tiba badai datang. Angin besar menerjang mereka, hembusannya membuat tubuh pengembara itu limbung. Pasir bertebaran di sekeliling mereka, pakaian mereka mengelepak, menambah berat langkah mereka yang terbenam di pasir. Mereka saling menjaga dengan tangan berpegangan erat. Mereka mencoba melawan ganasnya badai.
Badai reda, tapi musibah lain menimpa mereka. Kantong bekal air minum mereka terbuka saat badai tadi, isinya tercecer. Entah gundukan pasir mana yang meneguknya. Kedua pengembara itu duduk tercenung, menyesali kehilangan itu. “Ah… Tamatlah riwayat kita,” kata pengembara pertama. Lalu ia menulis di pasir dengan ujung jarinya. “Kami sedih, kami kehilangan bekal minuman kami di tempat ini.”

Kawannya, si pengembara dua pun tampak bingung. Namun, mencoba tabah. Membereskan perlengkapannya dan mengajak kawannya melanjutkan perjalanan. Setelah lama menyusuri padang pasir, mereka melihat ada oase di kejauhan. “Kita selamat,” seru salah seorang di antara mereka. ”Lihat, ada air di sana.”

Dengan sisa tenaga yang ada, mereka berlari ke oase itu. Untung bukan fatamorgana. Benar-benar sebuah kolam, meski kecil, tapi airnya cukup banyak. Keduanya pun segera minum sepuas-puasnya, dan mengisi kantong air.

Sambil beristirahat, pengembara pertama mengeluarkan pisau genggamnya dan memahat di atas sebuah batu. “Kami bahagia, kami dapat melanjutkan perjalanan karena menemukan tempat ini." Pengembara kedua heran, “Mengapa kini engkau menulis di atas batu, sementara tadi kau menulis di pasir?”

Yang ditanya tersenyum. “Saat kita mendapat kesusahan, tulislah semua itu dipasir, biarkan angin keikhlasan membawanya jauh dari ingatan. Biarkan catatan itu hilang bersama menyebarnya angin ketulusan. Biarkan semuanya lenyap dan pupus,” jawabnya dengan bahasa cukup puitis. “Namun, ingatlah saat kita mendapat kebahagiaan. Pahatlah kemuliaan itu di batu agar tetap terkenang dan membuat kita bahagia. Torehlah kenangan-kenangan itu di kerasnya batu agar tak ada yang dapat menghapusnya, biarkan catatan-catatan kebahagiaan itu tetap ada. Biarkan semuanya tersimpan.”

Keduanya bersitatap dalam senyum mengembang. Bekal air minum telah didapat, istirahat pun telah cukup, kini saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Kedua pengembara itu melangkah dengan ringan seringan angin yang bertiup mengiringi.

Teman, kesedihan dan kebahagiaan selalu hadir, berselang-seling mewarnai panjangnya hidup ini. Keduanya mengguratkan memori di hamparan pikiran dan hati kita. Namun, adakah kita bersikap seperti pengembara tadi yang mampu menuliskan setiap kesedihan di pasir agar angin keikhlasan membawanya pergi? Adakah kita ini sosok tegar yang mampu melepaskan setiap kesusahan bersama terbangnya angin ketulusan?

Teman, cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yang kita miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yang mampu menghapusnya, torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan yang mampu melenyapkannya. Insya Allah, dengan begitu, kita akan selalu optimistis dalam mengarungi panjangnya hidup ini.

Penulis : Yuli Harmita

Kamis, 22 Oktober 2009

Sepotong Episodeku di FORMAIS

Tak terasa dua tahun berlalu, rentang waktu ini terasa sangat cepat. Serasa baru kemarin saya memasuki kampus biru ini. Serasa baru kemarin saya menginjakan kaki ini di Bandung. Itulah waktu, yang karenanya kita bisa terlena dan terpedaya bila tidak bisa memanfaatkannya.

Waktu itu, saat memasuki semester pertama. Saat saya masih belum mengenakan jilbab, ada kakak kelas (seorang Ikhwan) yang mengajak ikut mabit. Acara tersebut diselenggarakan oleh FORMAIS/LDK atau pada saat SMA saya memanggilnya DKM/Rohis. Saya pikir waktu itu, toh tak ada ruginya ikut. lagian acaranya malam minggu. Ternyata memanng benar, tidak ada yang membuat diri saya rugi saat berada di FORMAIS. Selanjutnya di minggu-minggu berikutnya hari-hari yang saya lewati diisi dengan kajian rutin keislaman.
Sangat menyenangkan sekali bisa bersentuhan dengan dunia dakwah kampus. Namun, tiba-tiba saja ujian datang menghampiri. Ma2h tiba-tiba tahu kalo saya aktif di LDK, beliau marah dan meminta komitmen saya untuk kuliah yang bener (tidak ikut Organisasi apapun apalagi organisasi keislaman). Hal ini tidak terlepas dari peristiwa yang saya alami saat SMA. Pada waktu itu Allah yang maha Rahman memberikan pelajaran yang sangat berharga, meskipun pada saat itu saya salah mensikapinya.

Sekitar satu semester saya berhenti dari aktifitas dakwah di kampus. Ada berjuta pertanyaan yang dilemparkan rekan aktifis dakwah saat itu. Tapi, apa boleh buat? saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Masa-masa berjauhan dengan para kader dakwah dikampus, membuat hidup saya hampa. Berbagai kegiatan di luar saya ikuti, tapi kerinduan untuk berkumpul kembali bersama FORMAIS semakin menyala. Ditambah seorang sahabat yang dulu sangat jauh dari kegiatan keislaman. Tiba-tiba saja memberitahu kalau dia sudah menjadi bagian dari FORMAIS.

Penampilannya, Subhanallah!! saya sampai termenung dibuatnya. Pada awalnya beliau juga tidak berjilbab, tiba-tiba saja muncul dihadapanku dengan jilbab yang sangat rapih, jilbab seorang Muslimah. Saya menangis, pedih dengan diri ini. Mengapa saya menyerah di jalan dakwah, kupeluk bidadari itu dan aku berjanji tak akan pernah kutinggalkan lagi jalan dakwah ini...

Namun ternyata benar, waktu ibarat tebasan pedang. Kini masa Jihad kami akan segera berakhir. Amanah dakwah ini akan beralih ke generasi berikutnya. Saya masih terhenyak tatkala memikirkan kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk dakwah ini setahun kebelakang. Sedih rasanya bila mengingatnya, kadang saya malas untuk koordinasi kegiatan, kadang saya hanya memberikan waktu yang tersisa untuk dakwah ini.

Ya Rabb!! Maaf atas semua kelalaian ini.....

by : Sahabatku di Formais

Rabu, 21 Oktober 2009

Poligami Memperpanjang Usia Pria 12%

Ekspansi klub poligami asal Malaysia di Bandung cukup menghebohkan. Sebuah studi terkini di Inggris mengatakan bahwa poligami bisa memperpanjang umur hingga 12 persen. Tapi studi lain menyebutkan bahwa istri yang dipoligami cenderung lebih stres.

Setelah melakukan analisis terhadap praktek poligami di hampir 140 negara, Virpi Lummaa, seorang ekolog dari University of Sheffield, Inggris menyebutkan bahwa pria yang melakukan poligami cenderung lebih panjang umur hingga 12 persen daripada pria yang monogami.

Tidak hanya pria, wanita yang dipoligami pun ternyata lebih panjang umur. Sebuah fenomena yang disebut para peneliti sebagai efek nenek bisa menjelaskan mengapa wanita yang dipoligami punya umur lebih panjang, terutama setelah melewati masa menopause.

Lumma mengatakan bahwa setiap 10 menit seorang wanita berhasil melewati masa menopause, kebahagiaanya akan bertambah 2 kali lipat. Peneliti mengatakan bahwa banyaknya cucu dan perhatian dari anak-anaknya membuat ia lebih bahagia dan ingin hidup lebih lama
Sementara itu, pria yang mmelakukan poligami disebut peneliti masih memiliki alat reproduksi yang bagus hingga umur 60, 70, bahkan 80 tahun. “Hal itulah yang yang kemungkinan memperpanjang hidupnya,” ujar Lumma seperti dikutip dari Redorbit, Selasa (20/10/2009).

Lumma dan timnya membandingkan negara-negara yang melakukan praktik poligami dengan negara yang monogami, dan hasilnya ternyata mereka yang melakukan praktik poligami memang lebih sehat dan memiliki nutrisi yang lebih baik ketimbang mereka yang monogami.

Peneliti mengatakan bahwa rahasia dari manfaat poligami berasal dari istri. Suami yang memiliki istri banyak, yang bisa mengurus dirinya dengan baik sudah tentu akan memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka juga akan lebih bahagia karena memiliki banyak anak dan kehidupan seksnya terpenuhi terus.

“Kebutuhan seks yang terpenuhi membuat kesuburan tetap bertahan meski sudah memasuki usia abu-abu. Dan kesuburan seseorang sangat berpengaruh terhadap fungsi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Semakin baik kesuburannya, semakin baik pula kinerja hormon dan itu membuat seseorang tetap sehat,” jelas Lumma.

Manfaat poligami lainnya yang disebut peneliti yakni adanya dorongan dan motivasi untuk terus menghidupi dan memberi nafkah untuk anak dan istrinya. Menurut antropolog Chris Wilson dari Cornell University in Ithaca, New York, hipotesis tersebut sangat masuk akal.

Bagi pria, poligami memang akan membawa manfaat yang baik untuk kesehatan, namun bagi wanita sepertinya tidak. Meskipun beberapa studi menyebutkan bahwa poligami membawa efek baik untuk sang istri, tapi lebih banyak studi yang menunjukkan bahwa istri yang dipoligami cenderung lebih stres.

Profesor Martha Bailey dan Bita Amani dari Queen’s University menyebutkan bahwa istri dan anak akan menjadi korban dalam rumah tangga kerika seorang suami memilih untuk melakukan poligami.

“Mereka lebih banyak mengalami depresi dan stres karena perasaan cemburu. Mereka juga cenderung menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Bailey. Sementara suami yang melakukan poligami mendapat pemenuhan seks yang baik, istri yang dipoligami justru menderita karena harus menghadapi kenyataan suaminya berbagi seks dengan wanita lain dan kemungkinan penyakit menular seksual.

Ketika seorang wanita depresi, pola pengasuhan anaknya pun menjadi kacau. Dan itu akan memberi dampak negatif bagi anak. Anak juga berisiko mengalami trauma dan dikucilkan oleh teman-temannya. Perilaku mereka pun menurut peneliti lebih sulit terkontrol karena peran ayah menjadi berkurang.

Namun yang paling penting dalam poligami adalah perhatian suami terhadap semua istri dan anak-anaknya. “Suami yang melakukan poligami akan lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anak-anaknya dengan adil,” ujar Wilson. detik

Minggu, 18 Oktober 2009

Perempuan, Badai, Gempa, dan Tsunami

Assalamualaikumwarahmatullaahiwabarakaatuhu

Gara-gara pembicaraan badai Rita dan Katrina kenapa dinisbahkan kepada perempuan semuanya, tidak pada lelaki.

Saya jadi teringat sebuah hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam berbunyi artinya begini: Aku melihat-lihat didalam neraka, maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah perempuan, dan aku
melihat didalam surga, maka aku lihat kebanyakan penduduk surga adalah fuqara".(H.R Bukhari dan Muslim)

Kemudian saya perhatikan didalam AlQuran hampir atau kebanyakan dari pembicaraan mengenai hari kiamat selalu dengan dinisbahkan ke muanntas(perempuan). Contoh : "Alqaari'ah", "Al Haaqqah" "
"idzaawaqa'atilwaaqi'ah" " Idzaadzulzilatilardhu zilzaalaHaa, Hal ataaka haditssuulghaasiyah' dst...

Didunia juga pembicaraan tentang perempuan nggak pernah habis-habisnya. Di dunia perfileman periklanan, banyakan juga perempuan.Suatu yang unik,klasik,modern bercampur baur didalamnya

Dalam AlQuran juga ada surah Annisa.Nggak ada surah arrijaal.

menggambarkan surga saja Allah menyebutkan disana ada bidadari,bukan bidadara.

Ada apa sih dengan perempuan ini?

Yang pastinya dari perut atau rahim perempuanlah terlahir orang-orang baik,orang-orang jahat, para nabi, rasul, juga fir'aun dan keturunannya.

Kenapa sih perempuan banyak dineraka?

Jawabannya: Karena sudah rahasia umum, jumlah perempuan memang lebih banyak ketimbang jumlah lelaki, jadi wajar saja di neraka paling banyak perempuannya.

Juga dalam sebuah hadits disebutkan, karena perempuan banyak yang suka membangkang pada suaminya. lantas bagaimana dengan suami yang tidak baik pada istrinya. Juga ada balasannya. Bukankah Allah memerintahkan suami untuk mempergauli istrinya dengan baik: "
Wa'aasyiruuHunnabilma'ruuf", kalau ngak mempergauli istri dengan baik berarti tidak mentaati perintah Allah, kalau tidak mentaati perintah Allah, tahu sendiri bagaimana nasib para suami itukan?

Dalam bahasa Arab apa sih gempa bumi itu? Jawabannya :
" Alziljaal "
Kalau badai apa?
Jawabannya : " Al 'I'shaar"
Kalau Tsunami apa?
Jawabannya : "Almaddu albahru 'al'aatiyah".

Ayo,dari tiga yang diatas bencana bumi dalam bahasa Arabnya..mana banyakan penisbahannya keperempuan atau ke lelaki? Bisa dijawab dengan sendirinya.


Mohon Maaf lahir dan batin

SEmoga menjadi perenungan untuk kita bersama
Wallohu ya'lamu wa antum laa ta'lamun

by : Umar Sahid
Wassalam

Rabu, 14 Oktober 2009

Mas.. Curhat dong

Bismillahirrohmanirrohin
Assalamu’alaikum
Fakta : Hari ini ada salah seorang temen saya yang berbagai cerita tentang kekuatan sholat dhuha.
berawal dari ngobrol santai diwarnet tercinta az-zahra net jl.banteng no.15 bandung
Kang Afri : Mas, alhamdulillah orderan kerjaanku sekarang lagi bagus..
Aku : Alhamdulillah,, gimana ceritanya??
Kang afri : Kemarin habis lebaran saya pusing banget orderan sepi… saya tunggu telpon dari langganan tetap saya pak haji e..ga telpon-telpon. Karena suntuk ga ada kerjaan, mainlah saya ke rumah temen. Setelah sampai disana kita ngobrol santai terus aku curhat. Oong panggilan orang china,aku binggung akhir-akhir ini orderanku lagi kosong…gimana ni oong.
Orang cina : Coba fri kamu sholat dhuha,, dulu aku juga gitu..nglamar kerjaan banyak tapi ga ada satu pun yang keterima, ampe otak ini stress..setelah denger ustadz bilang sholat dhuha itu bisa membukakan pintu rizki, aku coba jalanin. Setelah aku jalanin selama 1 minggu dengan dibarengi ikhtiar ngelamar kerja..alhamdulillah aku diterima kerja di perusahaan besar di negeri ini telkomsel. Coba kamu jalanin tuh sholat dhuha.
Setelah pulang dari temannya tadi,keesokan hari ini kang afri jalanin apa yang dibilang temennya oong. Setelah dia jalani sholat dhuha berapa hari,,dan hasilnya subhanallah kang afri kini dibanjiri orderan dari orang yang dulu tidak order di dia. Dan orderannya pun tak tanggung-tanggung 4 kali lipat sebelum dia ngejalanin sholat dhuha.
Itu sahabat segelintir cerita yang bisa kita ambil pelajarannya. Kata ustadz Yusuf Mansyur : “Kita hidup didunia ini punya hutang sama Allah, hutang dalam sehari terbayar apabila kita sudah melaksanakan 2 rekaat saja sholat dhuha..Subhanallah” Begitu dasyatnya keutamaan sholat dhuha. Semoga cerita singkat ini bermanfaat, apabila ada kekurangan itu datangnya dari saya pribadi. Apabila ada kelebihan itu datangnya dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Selasa, 13 Oktober 2009

7 Golongan Yg Dinaungi Di Padang Masyar

Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits "Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata : sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya" (HR Bukhari Muslim). Apabila kita perhatikan hadits tersebut, kita dapatkan bahwa di antara sifat orang-orang yang akan Allah naungi kelak di hari kiamat adalah orang-orang yang melakukan kebaikan tanpa diketahui oleh orang lain. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda "Sesungguhnya sebaik-baik sholat yang dilakukan oleh seseorang adalah sholat yang dilakukan di rumahnya kecuali sholat wajib" (HR Bukhari Muslim)

Senin, 12 Oktober 2009

Sejarah

Permadani (Persaudaraan Mahasiswa dan Alumni), Berkaitan erat dengan sebuah kampus biru di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, sebuah kampus yang unik dan memiliki kenangan yang patut untuk diabadikan, Sejarah Permadani bermula pada tahun 2009, 12 tahun setelah berdirinya kampus STIE STEMBI Bandung, dimana beberapa aktivis LDK dalam sebuah Kajian Islam kampus yang diantaranya adalah Mochsser Haris Ali (Mgt’05), Kuntadi (Akt’05), Zainal Arifin (Mgt’06), Muh. Iqbal (Akt’07), Elin H (Akt’05), Eka Kurniawati (Akt’05), dan beberapa aktivis lain, dimulai dengan sebuah kajian kecil berjumlah beberapa orang di sebuah surou (Mushola) kampus (yang konon menjadi surou kampus tertinggi di Bandung, yang keberadaanya sampai sekarang masih terawat, sebagai pusat kegiatan kampus).
Kini Permadani dilahirkan untuk berusaha memecahkan masalah pergerakan da’wah kampus yang berkaitan erat dengan bidang sosial, ekonomi dan pendidikan mahasiswa STIE STEMBI pada khususnya dan Umat Islam dimana Saja Pada umumnya.
Dan semoga Allah SWT meridhoi perjalanan dan setiap usaha kita.
Amin..

Latar Belakang

Umat Islam sebagai umat yang mayoritas, sudah sewajarnya mendapat bimbingan dan arahan yang sepantasnya agar umat Islam dapat memposisikan dirinya sebagai kelompok yang mayoritas. Sebagai kelompok yang mayoritas sudah sewajarnya pula bila umat Islam mampu berperan besar dalam mensukseskan pembangunan tatanan Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya.
Umat Islam akan mampu memegang amanah pembangunan jika mereka secara kualitas memang pantas diberi amanah. Jika umat Islam -sekalipun mayoritas- namun secara kualitas tidak memadai, maka tentu peran penting pembangunan akan diberikan kepada pihak lain yang bisa jadi adalah kelompok kafirin, munafiqin, atau fasiqin.
Untuk itu, Pemuda Islam harus menjadi subyek bukan obyek. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam sebagai pemimpin bukan yang dipimpin. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam menjadi pelopor bukan pengekor. Lebih dari itu Pemuda islam harus menjadikan umat Islam menjadi pemain bukan penonton. Untuk itu semua diperlukan modal yang mantap yaitu sumber daya manusia muslim yang beraqidah kuat, berakhlak mulia, dan berintelektual tinggi yang berguna bagi agama, bangsa dan dunianya.

Salah satu instrumen penting yang Allah firmankan dalam Q. S ash-shaaf ayat 4;
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kholifah Ali bin Abi Tholib yang terkenal akan kecerdasan dan ilmu pengetahuannya juga menyatakan "Kejahatan yang terorganisir dengan rapi akan mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan rapi". Mahasiswa, Alumni dan segenap civitas Akademik sangat memerlukan sarana dan media da’wah berupa sebuah komunitas atau forum yang merupakan fasilitas pergerakan da’wah kampus, sekaligus menjadi pusat kegiatan pendidikan, ekonomi, politik dan sosial.
Dunia perkuliahan merupakan tempat berkumpulnya semangat-semangat muda yang akan melahirkan generasi muslim yang tangguh, yang memerlukan tempat persemaian yang kondusif sehingga menjadi generasi yang terjauh dari maksiat, minum-minuman keras, perzinahan, tawuran dan lain-lain. Mereka memerlukan iklim kampus yang agamis yang mana generasi sebelumnya ber-Islam masih tahap ikut-ikutan dan tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Maka diharapkan dengan berdirinya Permadani, generasi-genarasi yang akan datang adalah generasi yang hidupnya dilandasi oleh ilmu agama yang kuat, aplikatif dalam kehidupan masyarakat dengan bingkaian niat yang tulus dan ikhlas.
Atas dasar kebutuhan mutlak sebagai organisasi da’wah mahasiswa dan alumni, dengan semangat dan pengorbanan yang kuat, maka sejak hari Ahad, 25 Januari 2009 miladiyah, bertepatan dengan tanggal 28 Muharam 1430 H diresmikan berdiri Forum Permadani Bandung dan Semoga setiap gerak langkah kita, senantiasa menjadi catatan amal kebaikan kepada kita semua.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah: 7-8)

Visi, Misi & Motto

Visi
• Menggapai Ridho Allah SWT

Misi
1. Menjadi media atau wadah yang bermanfaat untuk kemaslahatan Ummat
2. Merpererat ukhuwah islamiah antara alumni, mahasiswa dan segenap civitas akademik
3. Menjadi media da’wah yang berkesinambungan bagi alumni, mahasiswa dan segenap civitas akademik
4. Meletakkan Pundi-pundi ekonomi yang kuat bagi pergerakan da’wah Islam
5. Memajukan Pendidikan komunitas permadani khususnya, Ummat Islam Pada Umumnya

Motto
Motto kami adalah “Peduli dan Mandiri”

Anggota

Anggota forum Permadani adalah seluruh mahasiswa aktif (semua angkatan) dan para alumni mahasiswa STIE STEMBI Bandung, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Keluarga Permadani (Anggota Permadani)
Anggota forum Permadani tergabung dalam sebuah wadah-wadah khusus yang di kelompok dan terbagi dalam sub-sub bidang kegiatan serta sebagai pengurus inti Permadani.
Wadah-wadah khusus permadani terdiri dari
• Keluarga Permadani Peduli : Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang social dan edukasi.
• Keluarga Permadani Mandiri: Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan.
• Keluarga Permadani Bersolusi: Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang social dan edukasi.

Sabtu, 29 Agustus 2009

MAMPUKAN KITA MENCINTAI TANPA SYARAT.… ???

Kisah Nyata, Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh.. semoga bermanfaat

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga
seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat
menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,”



by Muhammad Yasrif

Selasa, 03 Februari 2009

NIKMAT YANG TERLUPAKAN

Pak Sarmili sering berangan-angan memilki uang banyak, penghasilannya yang didapat saat ini dinilai masih kurang. Sebenarnya, walaupun hidup dalam kesederhanaan, Pak Sarmili bukan termasuk dalam orang yang kekurangan, bahkan dengan pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di Sekolah Dasar Negeri, Pak Sarmili bisa menyekolahkan ketiga anaknya.

"Seandainya saya mendapat uang seratus juta, mungkin cerita hidup saya agak sedikit berbeda," kata Pak Sarmili yang memandang kosong ke depan penuh dengan khayalan. Di antara jama’ah masjid, Pak Sarmili termasuk orang yang rajin beribadah dan pandai bersosialisasi di antara masyarakat.

Ketika hendak mengantarkan anaknya yang bungsu ke sekolah, Pak Sarmili ditabrak mobil sedan milik anak seorang pengusaha yang baru belajar mengendarai mobil. Anak bungsunya hanya cidera kecil, tetapi Pak Sarmili terkena luka cukup parah di kepala, bahkan matanya mengalami luka cukup serius. Memang segala biayai pengobatan ditanggung oleh sang pengusaha, ayah si anak yang menabrak tersebut, tetapi ada luka yang tidak bisa sembuh, yaitu kedua mata Pak Sarmili.

Sebagai tanda bersalah dan keprihatinan, pengusaha tersebut memberikan uang sebanyak seratus juta rupiah kepada Pak Sarmili, di luar biaya pengobatan dan biaya rawat inap di rumah sakit. Pak Sarmili hanya bisa menangis, Allah SWT telah mengabulkan angan-angannya, tetapi sebagai gantinya, Allah SWT mengambil sesuatu yang ketika ada, jarang disyukuri sebagai nikmat.

Ada banyak nikmat Allah yang tidak bisa kita hitung, tapi bisa kita rasakan. Dan ada kalanya nikmat itu baru bisa terhitung ketika kita berhenti merasakannya. "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula, maka nikmat Tuhan mana lagi yang hendak kamu dustakan?" (QS. 55 : 60-61).
by: David Sofyan