Sabtu, 24 Oktober 2009

Pasir dan Batu

Dua orang pengembara sedang melakukan perjalanan. Sepanjang mata memandang hanya ada pasir membentang. Jejak-jejak kaki mereka meliuk-liuk di belakang. Membentuk kurva yang berujung di setiap langkah yang mereka tapaki. Debu-debu pasir yang berterbangan memaksa mereka berjalan merunduk.

Tiba-tiba badai datang. Angin besar menerjang mereka, hembusannya membuat tubuh pengembara itu limbung. Pasir bertebaran di sekeliling mereka, pakaian mereka mengelepak, menambah berat langkah mereka yang terbenam di pasir. Mereka saling menjaga dengan tangan berpegangan erat. Mereka mencoba melawan ganasnya badai.
Badai reda, tapi musibah lain menimpa mereka. Kantong bekal air minum mereka terbuka saat badai tadi, isinya tercecer. Entah gundukan pasir mana yang meneguknya. Kedua pengembara itu duduk tercenung, menyesali kehilangan itu. “Ah… Tamatlah riwayat kita,” kata pengembara pertama. Lalu ia menulis di pasir dengan ujung jarinya. “Kami sedih, kami kehilangan bekal minuman kami di tempat ini.”

Kawannya, si pengembara dua pun tampak bingung. Namun, mencoba tabah. Membereskan perlengkapannya dan mengajak kawannya melanjutkan perjalanan. Setelah lama menyusuri padang pasir, mereka melihat ada oase di kejauhan. “Kita selamat,” seru salah seorang di antara mereka. ”Lihat, ada air di sana.”

Dengan sisa tenaga yang ada, mereka berlari ke oase itu. Untung bukan fatamorgana. Benar-benar sebuah kolam, meski kecil, tapi airnya cukup banyak. Keduanya pun segera minum sepuas-puasnya, dan mengisi kantong air.

Sambil beristirahat, pengembara pertama mengeluarkan pisau genggamnya dan memahat di atas sebuah batu. “Kami bahagia, kami dapat melanjutkan perjalanan karena menemukan tempat ini." Pengembara kedua heran, “Mengapa kini engkau menulis di atas batu, sementara tadi kau menulis di pasir?”

Yang ditanya tersenyum. “Saat kita mendapat kesusahan, tulislah semua itu dipasir, biarkan angin keikhlasan membawanya jauh dari ingatan. Biarkan catatan itu hilang bersama menyebarnya angin ketulusan. Biarkan semuanya lenyap dan pupus,” jawabnya dengan bahasa cukup puitis. “Namun, ingatlah saat kita mendapat kebahagiaan. Pahatlah kemuliaan itu di batu agar tetap terkenang dan membuat kita bahagia. Torehlah kenangan-kenangan itu di kerasnya batu agar tak ada yang dapat menghapusnya, biarkan catatan-catatan kebahagiaan itu tetap ada. Biarkan semuanya tersimpan.”

Keduanya bersitatap dalam senyum mengembang. Bekal air minum telah didapat, istirahat pun telah cukup, kini saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Kedua pengembara itu melangkah dengan ringan seringan angin yang bertiup mengiringi.

Teman, kesedihan dan kebahagiaan selalu hadir, berselang-seling mewarnai panjangnya hidup ini. Keduanya mengguratkan memori di hamparan pikiran dan hati kita. Namun, adakah kita bersikap seperti pengembara tadi yang mampu menuliskan setiap kesedihan di pasir agar angin keikhlasan membawanya pergi? Adakah kita ini sosok tegar yang mampu melepaskan setiap kesusahan bersama terbangnya angin ketulusan?

Teman, cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yang kita miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yang mampu menghapusnya, torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan yang mampu melenyapkannya. Insya Allah, dengan begitu, kita akan selalu optimistis dalam mengarungi panjangnya hidup ini.

Penulis : Yuli Harmita

Kamis, 22 Oktober 2009

Sepotong Episodeku di FORMAIS

Tak terasa dua tahun berlalu, rentang waktu ini terasa sangat cepat. Serasa baru kemarin saya memasuki kampus biru ini. Serasa baru kemarin saya menginjakan kaki ini di Bandung. Itulah waktu, yang karenanya kita bisa terlena dan terpedaya bila tidak bisa memanfaatkannya.

Waktu itu, saat memasuki semester pertama. Saat saya masih belum mengenakan jilbab, ada kakak kelas (seorang Ikhwan) yang mengajak ikut mabit. Acara tersebut diselenggarakan oleh FORMAIS/LDK atau pada saat SMA saya memanggilnya DKM/Rohis. Saya pikir waktu itu, toh tak ada ruginya ikut. lagian acaranya malam minggu. Ternyata memanng benar, tidak ada yang membuat diri saya rugi saat berada di FORMAIS. Selanjutnya di minggu-minggu berikutnya hari-hari yang saya lewati diisi dengan kajian rutin keislaman.
Sangat menyenangkan sekali bisa bersentuhan dengan dunia dakwah kampus. Namun, tiba-tiba saja ujian datang menghampiri. Ma2h tiba-tiba tahu kalo saya aktif di LDK, beliau marah dan meminta komitmen saya untuk kuliah yang bener (tidak ikut Organisasi apapun apalagi organisasi keislaman). Hal ini tidak terlepas dari peristiwa yang saya alami saat SMA. Pada waktu itu Allah yang maha Rahman memberikan pelajaran yang sangat berharga, meskipun pada saat itu saya salah mensikapinya.

Sekitar satu semester saya berhenti dari aktifitas dakwah di kampus. Ada berjuta pertanyaan yang dilemparkan rekan aktifis dakwah saat itu. Tapi, apa boleh buat? saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Masa-masa berjauhan dengan para kader dakwah dikampus, membuat hidup saya hampa. Berbagai kegiatan di luar saya ikuti, tapi kerinduan untuk berkumpul kembali bersama FORMAIS semakin menyala. Ditambah seorang sahabat yang dulu sangat jauh dari kegiatan keislaman. Tiba-tiba saja memberitahu kalau dia sudah menjadi bagian dari FORMAIS.

Penampilannya, Subhanallah!! saya sampai termenung dibuatnya. Pada awalnya beliau juga tidak berjilbab, tiba-tiba saja muncul dihadapanku dengan jilbab yang sangat rapih, jilbab seorang Muslimah. Saya menangis, pedih dengan diri ini. Mengapa saya menyerah di jalan dakwah, kupeluk bidadari itu dan aku berjanji tak akan pernah kutinggalkan lagi jalan dakwah ini...

Namun ternyata benar, waktu ibarat tebasan pedang. Kini masa Jihad kami akan segera berakhir. Amanah dakwah ini akan beralih ke generasi berikutnya. Saya masih terhenyak tatkala memikirkan kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk dakwah ini setahun kebelakang. Sedih rasanya bila mengingatnya, kadang saya malas untuk koordinasi kegiatan, kadang saya hanya memberikan waktu yang tersisa untuk dakwah ini.

Ya Rabb!! Maaf atas semua kelalaian ini.....

by : Sahabatku di Formais

Rabu, 21 Oktober 2009

Poligami Memperpanjang Usia Pria 12%

Ekspansi klub poligami asal Malaysia di Bandung cukup menghebohkan. Sebuah studi terkini di Inggris mengatakan bahwa poligami bisa memperpanjang umur hingga 12 persen. Tapi studi lain menyebutkan bahwa istri yang dipoligami cenderung lebih stres.

Setelah melakukan analisis terhadap praktek poligami di hampir 140 negara, Virpi Lummaa, seorang ekolog dari University of Sheffield, Inggris menyebutkan bahwa pria yang melakukan poligami cenderung lebih panjang umur hingga 12 persen daripada pria yang monogami.

Tidak hanya pria, wanita yang dipoligami pun ternyata lebih panjang umur. Sebuah fenomena yang disebut para peneliti sebagai efek nenek bisa menjelaskan mengapa wanita yang dipoligami punya umur lebih panjang, terutama setelah melewati masa menopause.

Lumma mengatakan bahwa setiap 10 menit seorang wanita berhasil melewati masa menopause, kebahagiaanya akan bertambah 2 kali lipat. Peneliti mengatakan bahwa banyaknya cucu dan perhatian dari anak-anaknya membuat ia lebih bahagia dan ingin hidup lebih lama
Sementara itu, pria yang mmelakukan poligami disebut peneliti masih memiliki alat reproduksi yang bagus hingga umur 60, 70, bahkan 80 tahun. “Hal itulah yang yang kemungkinan memperpanjang hidupnya,” ujar Lumma seperti dikutip dari Redorbit, Selasa (20/10/2009).

Lumma dan timnya membandingkan negara-negara yang melakukan praktik poligami dengan negara yang monogami, dan hasilnya ternyata mereka yang melakukan praktik poligami memang lebih sehat dan memiliki nutrisi yang lebih baik ketimbang mereka yang monogami.

Peneliti mengatakan bahwa rahasia dari manfaat poligami berasal dari istri. Suami yang memiliki istri banyak, yang bisa mengurus dirinya dengan baik sudah tentu akan memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka juga akan lebih bahagia karena memiliki banyak anak dan kehidupan seksnya terpenuhi terus.

“Kebutuhan seks yang terpenuhi membuat kesuburan tetap bertahan meski sudah memasuki usia abu-abu. Dan kesuburan seseorang sangat berpengaruh terhadap fungsi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Semakin baik kesuburannya, semakin baik pula kinerja hormon dan itu membuat seseorang tetap sehat,” jelas Lumma.

Manfaat poligami lainnya yang disebut peneliti yakni adanya dorongan dan motivasi untuk terus menghidupi dan memberi nafkah untuk anak dan istrinya. Menurut antropolog Chris Wilson dari Cornell University in Ithaca, New York, hipotesis tersebut sangat masuk akal.

Bagi pria, poligami memang akan membawa manfaat yang baik untuk kesehatan, namun bagi wanita sepertinya tidak. Meskipun beberapa studi menyebutkan bahwa poligami membawa efek baik untuk sang istri, tapi lebih banyak studi yang menunjukkan bahwa istri yang dipoligami cenderung lebih stres.

Profesor Martha Bailey dan Bita Amani dari Queen’s University menyebutkan bahwa istri dan anak akan menjadi korban dalam rumah tangga kerika seorang suami memilih untuk melakukan poligami.

“Mereka lebih banyak mengalami depresi dan stres karena perasaan cemburu. Mereka juga cenderung menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Bailey. Sementara suami yang melakukan poligami mendapat pemenuhan seks yang baik, istri yang dipoligami justru menderita karena harus menghadapi kenyataan suaminya berbagi seks dengan wanita lain dan kemungkinan penyakit menular seksual.

Ketika seorang wanita depresi, pola pengasuhan anaknya pun menjadi kacau. Dan itu akan memberi dampak negatif bagi anak. Anak juga berisiko mengalami trauma dan dikucilkan oleh teman-temannya. Perilaku mereka pun menurut peneliti lebih sulit terkontrol karena peran ayah menjadi berkurang.

Namun yang paling penting dalam poligami adalah perhatian suami terhadap semua istri dan anak-anaknya. “Suami yang melakukan poligami akan lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anak-anaknya dengan adil,” ujar Wilson. detik

Minggu, 18 Oktober 2009

Perempuan, Badai, Gempa, dan Tsunami

Assalamualaikumwarahmatullaahiwabarakaatuhu

Gara-gara pembicaraan badai Rita dan Katrina kenapa dinisbahkan kepada perempuan semuanya, tidak pada lelaki.

Saya jadi teringat sebuah hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam berbunyi artinya begini: Aku melihat-lihat didalam neraka, maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah perempuan, dan aku
melihat didalam surga, maka aku lihat kebanyakan penduduk surga adalah fuqara".(H.R Bukhari dan Muslim)

Kemudian saya perhatikan didalam AlQuran hampir atau kebanyakan dari pembicaraan mengenai hari kiamat selalu dengan dinisbahkan ke muanntas(perempuan). Contoh : "Alqaari'ah", "Al Haaqqah" "
"idzaawaqa'atilwaaqi'ah" " Idzaadzulzilatilardhu zilzaalaHaa, Hal ataaka haditssuulghaasiyah' dst...

Didunia juga pembicaraan tentang perempuan nggak pernah habis-habisnya. Di dunia perfileman periklanan, banyakan juga perempuan.Suatu yang unik,klasik,modern bercampur baur didalamnya

Dalam AlQuran juga ada surah Annisa.Nggak ada surah arrijaal.

menggambarkan surga saja Allah menyebutkan disana ada bidadari,bukan bidadara.

Ada apa sih dengan perempuan ini?

Yang pastinya dari perut atau rahim perempuanlah terlahir orang-orang baik,orang-orang jahat, para nabi, rasul, juga fir'aun dan keturunannya.

Kenapa sih perempuan banyak dineraka?

Jawabannya: Karena sudah rahasia umum, jumlah perempuan memang lebih banyak ketimbang jumlah lelaki, jadi wajar saja di neraka paling banyak perempuannya.

Juga dalam sebuah hadits disebutkan, karena perempuan banyak yang suka membangkang pada suaminya. lantas bagaimana dengan suami yang tidak baik pada istrinya. Juga ada balasannya. Bukankah Allah memerintahkan suami untuk mempergauli istrinya dengan baik: "
Wa'aasyiruuHunnabilma'ruuf", kalau ngak mempergauli istri dengan baik berarti tidak mentaati perintah Allah, kalau tidak mentaati perintah Allah, tahu sendiri bagaimana nasib para suami itukan?

Dalam bahasa Arab apa sih gempa bumi itu? Jawabannya :
" Alziljaal "
Kalau badai apa?
Jawabannya : " Al 'I'shaar"
Kalau Tsunami apa?
Jawabannya : "Almaddu albahru 'al'aatiyah".

Ayo,dari tiga yang diatas bencana bumi dalam bahasa Arabnya..mana banyakan penisbahannya keperempuan atau ke lelaki? Bisa dijawab dengan sendirinya.


Mohon Maaf lahir dan batin

SEmoga menjadi perenungan untuk kita bersama
Wallohu ya'lamu wa antum laa ta'lamun

by : Umar Sahid
Wassalam

Rabu, 14 Oktober 2009

Mas.. Curhat dong

Bismillahirrohmanirrohin
Assalamu’alaikum
Fakta : Hari ini ada salah seorang temen saya yang berbagai cerita tentang kekuatan sholat dhuha.
berawal dari ngobrol santai diwarnet tercinta az-zahra net jl.banteng no.15 bandung
Kang Afri : Mas, alhamdulillah orderan kerjaanku sekarang lagi bagus..
Aku : Alhamdulillah,, gimana ceritanya??
Kang afri : Kemarin habis lebaran saya pusing banget orderan sepi… saya tunggu telpon dari langganan tetap saya pak haji e..ga telpon-telpon. Karena suntuk ga ada kerjaan, mainlah saya ke rumah temen. Setelah sampai disana kita ngobrol santai terus aku curhat. Oong panggilan orang china,aku binggung akhir-akhir ini orderanku lagi kosong…gimana ni oong.
Orang cina : Coba fri kamu sholat dhuha,, dulu aku juga gitu..nglamar kerjaan banyak tapi ga ada satu pun yang keterima, ampe otak ini stress..setelah denger ustadz bilang sholat dhuha itu bisa membukakan pintu rizki, aku coba jalanin. Setelah aku jalanin selama 1 minggu dengan dibarengi ikhtiar ngelamar kerja..alhamdulillah aku diterima kerja di perusahaan besar di negeri ini telkomsel. Coba kamu jalanin tuh sholat dhuha.
Setelah pulang dari temannya tadi,keesokan hari ini kang afri jalanin apa yang dibilang temennya oong. Setelah dia jalani sholat dhuha berapa hari,,dan hasilnya subhanallah kang afri kini dibanjiri orderan dari orang yang dulu tidak order di dia. Dan orderannya pun tak tanggung-tanggung 4 kali lipat sebelum dia ngejalanin sholat dhuha.
Itu sahabat segelintir cerita yang bisa kita ambil pelajarannya. Kata ustadz Yusuf Mansyur : “Kita hidup didunia ini punya hutang sama Allah, hutang dalam sehari terbayar apabila kita sudah melaksanakan 2 rekaat saja sholat dhuha..Subhanallah” Begitu dasyatnya keutamaan sholat dhuha. Semoga cerita singkat ini bermanfaat, apabila ada kekurangan itu datangnya dari saya pribadi. Apabila ada kelebihan itu datangnya dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Selasa, 13 Oktober 2009

7 Golongan Yg Dinaungi Di Padang Masyar

Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits "Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata : sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya" (HR Bukhari Muslim). Apabila kita perhatikan hadits tersebut, kita dapatkan bahwa di antara sifat orang-orang yang akan Allah naungi kelak di hari kiamat adalah orang-orang yang melakukan kebaikan tanpa diketahui oleh orang lain. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda "Sesungguhnya sebaik-baik sholat yang dilakukan oleh seseorang adalah sholat yang dilakukan di rumahnya kecuali sholat wajib" (HR Bukhari Muslim)

Senin, 12 Oktober 2009

Sejarah

Permadani (Persaudaraan Mahasiswa dan Alumni), Berkaitan erat dengan sebuah kampus biru di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, sebuah kampus yang unik dan memiliki kenangan yang patut untuk diabadikan, Sejarah Permadani bermula pada tahun 2009, 12 tahun setelah berdirinya kampus STIE STEMBI Bandung, dimana beberapa aktivis LDK dalam sebuah Kajian Islam kampus yang diantaranya adalah Mochsser Haris Ali (Mgt’05), Kuntadi (Akt’05), Zainal Arifin (Mgt’06), Muh. Iqbal (Akt’07), Elin H (Akt’05), Eka Kurniawati (Akt’05), dan beberapa aktivis lain, dimulai dengan sebuah kajian kecil berjumlah beberapa orang di sebuah surou (Mushola) kampus (yang konon menjadi surou kampus tertinggi di Bandung, yang keberadaanya sampai sekarang masih terawat, sebagai pusat kegiatan kampus).
Kini Permadani dilahirkan untuk berusaha memecahkan masalah pergerakan da’wah kampus yang berkaitan erat dengan bidang sosial, ekonomi dan pendidikan mahasiswa STIE STEMBI pada khususnya dan Umat Islam dimana Saja Pada umumnya.
Dan semoga Allah SWT meridhoi perjalanan dan setiap usaha kita.
Amin..

Latar Belakang

Umat Islam sebagai umat yang mayoritas, sudah sewajarnya mendapat bimbingan dan arahan yang sepantasnya agar umat Islam dapat memposisikan dirinya sebagai kelompok yang mayoritas. Sebagai kelompok yang mayoritas sudah sewajarnya pula bila umat Islam mampu berperan besar dalam mensukseskan pembangunan tatanan Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya.
Umat Islam akan mampu memegang amanah pembangunan jika mereka secara kualitas memang pantas diberi amanah. Jika umat Islam -sekalipun mayoritas- namun secara kualitas tidak memadai, maka tentu peran penting pembangunan akan diberikan kepada pihak lain yang bisa jadi adalah kelompok kafirin, munafiqin, atau fasiqin.
Untuk itu, Pemuda Islam harus menjadi subyek bukan obyek. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam sebagai pemimpin bukan yang dipimpin. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam menjadi pelopor bukan pengekor. Lebih dari itu Pemuda islam harus menjadikan umat Islam menjadi pemain bukan penonton. Untuk itu semua diperlukan modal yang mantap yaitu sumber daya manusia muslim yang beraqidah kuat, berakhlak mulia, dan berintelektual tinggi yang berguna bagi agama, bangsa dan dunianya.

Salah satu instrumen penting yang Allah firmankan dalam Q. S ash-shaaf ayat 4;
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kholifah Ali bin Abi Tholib yang terkenal akan kecerdasan dan ilmu pengetahuannya juga menyatakan "Kejahatan yang terorganisir dengan rapi akan mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan rapi". Mahasiswa, Alumni dan segenap civitas Akademik sangat memerlukan sarana dan media da’wah berupa sebuah komunitas atau forum yang merupakan fasilitas pergerakan da’wah kampus, sekaligus menjadi pusat kegiatan pendidikan, ekonomi, politik dan sosial.
Dunia perkuliahan merupakan tempat berkumpulnya semangat-semangat muda yang akan melahirkan generasi muslim yang tangguh, yang memerlukan tempat persemaian yang kondusif sehingga menjadi generasi yang terjauh dari maksiat, minum-minuman keras, perzinahan, tawuran dan lain-lain. Mereka memerlukan iklim kampus yang agamis yang mana generasi sebelumnya ber-Islam masih tahap ikut-ikutan dan tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Maka diharapkan dengan berdirinya Permadani, generasi-genarasi yang akan datang adalah generasi yang hidupnya dilandasi oleh ilmu agama yang kuat, aplikatif dalam kehidupan masyarakat dengan bingkaian niat yang tulus dan ikhlas.
Atas dasar kebutuhan mutlak sebagai organisasi da’wah mahasiswa dan alumni, dengan semangat dan pengorbanan yang kuat, maka sejak hari Ahad, 25 Januari 2009 miladiyah, bertepatan dengan tanggal 28 Muharam 1430 H diresmikan berdiri Forum Permadani Bandung dan Semoga setiap gerak langkah kita, senantiasa menjadi catatan amal kebaikan kepada kita semua.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah: 7-8)

Visi, Misi & Motto

Visi
• Menggapai Ridho Allah SWT

Misi
1. Menjadi media atau wadah yang bermanfaat untuk kemaslahatan Ummat
2. Merpererat ukhuwah islamiah antara alumni, mahasiswa dan segenap civitas akademik
3. Menjadi media da’wah yang berkesinambungan bagi alumni, mahasiswa dan segenap civitas akademik
4. Meletakkan Pundi-pundi ekonomi yang kuat bagi pergerakan da’wah Islam
5. Memajukan Pendidikan komunitas permadani khususnya, Ummat Islam Pada Umumnya

Motto
Motto kami adalah “Peduli dan Mandiri”

Anggota

Anggota forum Permadani adalah seluruh mahasiswa aktif (semua angkatan) dan para alumni mahasiswa STIE STEMBI Bandung, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Keluarga Permadani (Anggota Permadani)
Anggota forum Permadani tergabung dalam sebuah wadah-wadah khusus yang di kelompok dan terbagi dalam sub-sub bidang kegiatan serta sebagai pengurus inti Permadani.
Wadah-wadah khusus permadani terdiri dari
• Keluarga Permadani Peduli : Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang social dan edukasi.
• Keluarga Permadani Mandiri: Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan.
• Keluarga Permadani Bersolusi: Merupakan wadah keluarga permadani yang bergerak dalam bidang social dan edukasi.