Senin, 12 Oktober 2009

Latar Belakang

Umat Islam sebagai umat yang mayoritas, sudah sewajarnya mendapat bimbingan dan arahan yang sepantasnya agar umat Islam dapat memposisikan dirinya sebagai kelompok yang mayoritas. Sebagai kelompok yang mayoritas sudah sewajarnya pula bila umat Islam mampu berperan besar dalam mensukseskan pembangunan tatanan Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya.
Umat Islam akan mampu memegang amanah pembangunan jika mereka secara kualitas memang pantas diberi amanah. Jika umat Islam -sekalipun mayoritas- namun secara kualitas tidak memadai, maka tentu peran penting pembangunan akan diberikan kepada pihak lain yang bisa jadi adalah kelompok kafirin, munafiqin, atau fasiqin.
Untuk itu, Pemuda Islam harus menjadi subyek bukan obyek. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam sebagai pemimpin bukan yang dipimpin. Pemuda islam harus menjadikan Umat Islam menjadi pelopor bukan pengekor. Lebih dari itu Pemuda islam harus menjadikan umat Islam menjadi pemain bukan penonton. Untuk itu semua diperlukan modal yang mantap yaitu sumber daya manusia muslim yang beraqidah kuat, berakhlak mulia, dan berintelektual tinggi yang berguna bagi agama, bangsa dan dunianya.

Salah satu instrumen penting yang Allah firmankan dalam Q. S ash-shaaf ayat 4;
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kholifah Ali bin Abi Tholib yang terkenal akan kecerdasan dan ilmu pengetahuannya juga menyatakan "Kejahatan yang terorganisir dengan rapi akan mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan rapi". Mahasiswa, Alumni dan segenap civitas Akademik sangat memerlukan sarana dan media da’wah berupa sebuah komunitas atau forum yang merupakan fasilitas pergerakan da’wah kampus, sekaligus menjadi pusat kegiatan pendidikan, ekonomi, politik dan sosial.
Dunia perkuliahan merupakan tempat berkumpulnya semangat-semangat muda yang akan melahirkan generasi muslim yang tangguh, yang memerlukan tempat persemaian yang kondusif sehingga menjadi generasi yang terjauh dari maksiat, minum-minuman keras, perzinahan, tawuran dan lain-lain. Mereka memerlukan iklim kampus yang agamis yang mana generasi sebelumnya ber-Islam masih tahap ikut-ikutan dan tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Maka diharapkan dengan berdirinya Permadani, generasi-genarasi yang akan datang adalah generasi yang hidupnya dilandasi oleh ilmu agama yang kuat, aplikatif dalam kehidupan masyarakat dengan bingkaian niat yang tulus dan ikhlas.
Atas dasar kebutuhan mutlak sebagai organisasi da’wah mahasiswa dan alumni, dengan semangat dan pengorbanan yang kuat, maka sejak hari Ahad, 25 Januari 2009 miladiyah, bertepatan dengan tanggal 28 Muharam 1430 H diresmikan berdiri Forum Permadani Bandung dan Semoga setiap gerak langkah kita, senantiasa menjadi catatan amal kebaikan kepada kita semua.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah: 7-8)

0 komentar:

Posting Komentar